Header Ads

Kopi Anaerobic Fermentation, Bawa Galih Juarai Banjarbaru Brewer Championship, Kopi Apa Itu?

BEANS yang dibawa Galih Perdana Putra di Banjarbaru Brewer Championship 2019 adalah Java Wanoja dengan proses pasca panen natural anaerobic fermentation. Galih akhirnya menjadi 1st winner di kejuaraan seduh kopi ini. Proses pasca panen seperti ini memang belum banyak digunakan di Indonesia. Konon kopi yang diproses dengan anaerobic fermentation bisa menghasilkan rasa yang lebih manis dan acidity yang segar. Lalu apa sih sebenarnya anaerobic fermentation itu?

Ilustrasi proses anaerobic fermentation.
Kali ini kami mencoba merangkum beberapa penjelasan dari berbagai sumber. Tulisan ini bukan jurnal ilmiah, jadi gak usah terlalu serius ya. Anggap saja tulisan ini untuk menambah wawasan kamu.

Mengutip tulisan pada laman Gordi.id, pada proses anaerobic fermentation ini, ceri kopi yang sudah dipetik, dipilih dan dicuci. Lalu, dimasukkan ke wadah berbahan stainless steel dan ditutup rapat, sehingga tidak ada udara (oksigen) yang masuk. Fermentasi dilakukan menggunakan air dan mikroorganisme pada ceri kopi.
Buah kopi difermentasi (foto: cafeimports)
Proses fermentasi tersebut memecahkan kulit dengan biji kopi. Waktu yang dibutuhkan selama proses fermentasi berlangsung adalah sekitar 18 hingga 24 jam. Sedangkan, untuk pengeringan dibutuhkan waktu sekitar 3 hingga 4 hari sebelum dipindahkan ke ‘African Drying Beds’ yang akan didiamkan selama 18 hingga 20 hari. Ya, cukup lama untuk bisa mengkonsumsi kopi yang diolah dengan fermentasi seperti ini.



Anaerobic Fermentation melibatkan beberapa proses kimia. Laman Barista Hustle pernah menjelaskan, proses kimia yang dimaksud meliputi; Hidrolisis (penambahan air), Acidogenesis (konversi gula dan asam lemak menjadi alkohol), Asetogenesis (menghasilkan gas hidrogen dan karbon dioksida), serta Metanogenesis (pembentukan gas yang dilakukan oleh mikroba).

Proses kerja kimiawi yang terjadi menyebabkan perbedaan tingkat pH, suhu, tekanan, serta kadar gula. Membutuhkan ketelitian dan keterampilan dalam melakukan proses pencucian ceri kopi untuk menghasilkan cita rasa kopi yang unik.

Fermentasi yang dilakukan pada kopi, terlebih pada proses Anaerobic Fermentation ini ditujukan untuk mendapatkan cita rasa kopi yang asam, seperti wine dan rasa manis yang ditinggalkan seperti ‘creamy’, kayu manis dan meninggalkan kesan kekentalan pada tekstur body.

foto: triplecoroast.

No comments

close
pop up banner