Header Ads

Warga Amerika, Kopi Lokal, Dan Banjarmasin Dalam Secangkir Kopi

KOPI Indonesia dikenal nikmat bukan hanya oleh lidah pribumi, namun juga oleh kalangan turis mancanegara yang singgah baik sekadar transit atau berlibur. Bahkan novelis terkenal dunia Dan Brown dalam novelnya The Lost Symbol menyinggung tentang Kopi Gayo dalam sebuah babnya.

Andrew, begitulah panggilannya lelaki berdarah Los Angeles, Amerika Serikat ini datang ke Banjarmasin dalam rangka menjadi tutor  di salah satu lembaga kursus bahasa Inggris di Kota Seribu Sungai.

Penulis (kanan) bersama Andrew.
Dengan tabiat spontanitasnya, ia tak segan langsung menyapa penulis dan berbincang hangat sedari menunggu pesanan kopi di salah satu kedai kopi lokal, Worth it Coffee yang terletak di Jalan Sultan Adam, Banjarmasin Utara.

Andrew yang coffee addict mengaku meminum kopi dari pagi siang dan sore, selain itu, menurutnya, orang Banjar dan kulturnya mempunyai perbedaan tersendiri. "Saya senang berada di Banjarmasin karena seperti 'rumah sendiri' dengan adanya warung kopi lokal dan makanan ala barat seperti pizza," ujarnya.

Lebih lanjut, Banjarmasin menurutnya adalah kota pertama dikunjungi di Indonesia. Bak seorang traveler, Andrew mengaku senang menjelajah ke tempat yang menyajikan produk lokal seperti kopi guna mencari pengalaman baru.

Bahkan setelah dari Banjarmasin ia akan ke Bali melakukan perjalanan sambil mencari kopi Luwak. "Sejujurnya, saya lebih senang mampir ke tempat-tempat pasar lokal ketimbang pasar modern," tegasnya yang sudah tinggal selama enam bulan di Banjarmasin.

Rizaldi Nazaruddin, salah seorang pecinta kopi mengaku juga senang dengan kehadiran bisnis kopi lokal. "Menjadi tempat ketika akan bertemu dengan klien atau kolega," ujarnya yang juga berprofesi sebagai advokat ini. Ya, jika para turis saja peduli dengan bisnis lokal. Mengapa tidak dengan kita. (ayo/sip)

Oleh: Ariyanto

No comments

close
pop up banner