Header Ads

Edisi Khusus Nyeduh Kopi Pakai Alat Seadanya

PENYEDUH rumahan barangkali akan banyak mengeksplor cara seduh kopi dan berbagai variabel. Namun terkadang, juga akan menghasilkan hasil seduhan yang kurang maksimal. Kesalahan dalam menyeduh cukup merugikan, apalagi jika beans yang kita pakai adalah beans kopi yang mahal dan susah pula didapatkan. Itu pun dibeli dalam jumlah gramasi kecil seperti 250 gram.

Selain itu tidak semua penyeduh rumahan memiliki alat seduh lengkap nan mahal seperti di etalase kopisyop me(v)ah ala-ala borjuis. Bagi mereka yang hanya memiliki hand grinder murah dan kettel yang bukan leher angsa, tak usah berkecil hati. Banyak trick untuk bisa menghasilkan seduhan yang enak dengan alat tempur sederhana. Pointnya adalah kita harus mengetahui bagaimana bisa memaksimalkan alat kita yang seadanya itu. 
foto: Vivi Julizar
Harus diakui, harga sebuah kettle angsa misalnya. Apalagi dengan bentuk yang indah dan tambahan fungsi pemanas otomatis, bakal berbanding lurus dengan harga yang cukup tak ramah dikantong. Jadi harus banyak-banyak ide untuk memanfaatkan kettle (kalau perlu teko biasa aja) sederhana, namun bisa menghasilkan seduhan yang mantap cuy.

Memilih Alat yang Diperlukan, Bukan yang Diinginkan

Pada dasarnya, jika kita ingin mengetahui bagaimana rasa sesungguhnya dari sebuah kopi, maka kita perlu melakukan cupping. Proses cupping (kalau tidak tau silakan berselancar di mbah Gugel) yang benar, dan cara cupping yang benar akan memberikan kita rasa dan flavor yang ada pada kopi. Konon kata para pendekar kopi yang sudah berserrrtifikat, taste dan flavor sebenarnya adalah dua hal yang agak berbeda.

Ketika kita melakukan slurp (suara saat cupping yang kadang juga disalahgunakan cuma buat menampakkan kehebatan wkwkwk, kadang loh ya) maka mulut kita akan merasakan taste dari kopi, sedangkan bagian hidung akan merasakan persepsi aroma yang juga mempengaruhi pada notes kopi. Ya ini tampak ribet dan kadang juga dianggap mengada-ada bagi mereka yang baru biasa ngopi. Dibilang ada taste jeruk! mereka akan merem melek, dan bilang, "ah masa sih, pait gini, kaya kaval afi," ujarnya. Gak salah juga sih ya, terkadang memang perlu pengalaman ngopi cukup panjang agar rasa pait itu mulai terbiasa dan kemudian bisa merasakan taste lain selain pahit.

Dari cupping inilah yang sebenarnya sudah dilakukan nenek moyang kita dengan sebutan tubruk, rasa kopi sesungguhnya bisa dirasakan. Oleh karena itu bagi kita yang sudah terlanjur beli beans mahal, sampai-sampai dari Ethiopia, negara habashyah yang punya sejarah dalam sejarah sirah nabawiyah, perlu melirik ini sebagai patokan kita dalam menyeduh dengan alat sederhana.

Pertama-tama, ya ngemodal dikit lah, belilah satu dripper yang bisa mengurangi risiko kesalahan seduh. Dengan alat ini kita kemudian bisa rutin belajar menyeduh kopi di rumah, ya lama-lama kamu bahkan bisa jadi lebih lihay dari pada barista di kopisyop. Kaya juara Indonesian Brewers Cup Championship 2019, Fakhri Murad. Dia bermula dari seorang home brewers cuy!

Bagi kamu yang ingin membeli alat seduh, mungkin bisa memilih membeli Clever Dripper atau V60. Kenapa dua alat ini? Mari kita bahas ya.

Titik Fokusnya pada Teknik Immersion

Immersion? Apa pula itu bang? tak paham aku! Eits sabar, jadi immersion itu adalah bahasa langitan dari metode tubruk. Jadi kamu kalau mau terlihat keren saat menyeduh kopi sachetan, bilang aja ke temen mu, Gua mau nge-Immersion kopi! Hahahaha. Dijamin level pencitraan kamu bakal naik, tapi ini tidak dianjurkan bagi kamu. Karena sejatinya nyeduh kopi itu buat dinikmati, bukan buat pencitraan yah, tapi sah-sah saja sih. 

Teknik immersion adalah metode tubruk, yaitu menyeduh kopi yang sudah digiling dengan air panas. Dah gitu aja, tunggu sampai empat menit. Kaya membuat kopi biasa lah. Namun ada beberapa ketentuan yang harus kita ikuti, seperti ukuran gilingan dan perbandingan (rasio) antara berat kopi dan berat air. Gimana tampak intelek kan gayanya?

Untuk lengkapnya, kami tak akan tuliskan di sini, kalian cari saja di gugel atau yutub, cara menubruk kopi atau cara cupping kopi yah. Udah zaman canggih gini kan ya.

Jadi bagi kamu yang ingin menyeduh kopi di rumah namun ingin mengurangi kesalahan seduh yang bisa menghasilkan rasa kopi yang bad, bisa coba cara ini. Tubruk saja kopimu dulu, baru saring dengan dripper. Terserah mau pakai apa, clever lebih baik, V60 juga bisa. 

Namun kamu bisa terbantu dengan menggunakan clever dripper, cukup giling biji kopi dengan tingkat kekasaran lebih kasar dari pasir, lalu satu gram kopi = 13 gram air (bisa 15-17 tergantung level sangrai). Jadi kalau kopimu 10 gram, maka airnya 130 gram. Itu sama dengan setengah gelas air mineral gelasan (kira-kira). Seduh dengan air sekitar 90 derajat (kalau gak punya timbangan, panaskan air sampai mendidih, lalu diamkan semenit). Lalu biarkan selama dua menit, aduk kopi di dalam clever. Lalu biarkan lagi empat menit dan letakkan dripper ke atas gelas, otomatis air akan keluar.

Simple kan? Gak perlu teko leher angsa-angsa an deh. Atau kalau cuma punya V60, silakan tubruk dulu kopinya di gelas, lalu setelah empat menit tuangkan ke dalam dripper V60 untuk menyaring kopi. Dah gitu aja, insya Allah hasil kopi kamu bakal enak. Hal ini membantu kamu yang kesulitan dalam teknik menuang yang dibagi dalam beberapa jeda tuangan, atau tak mau ambil risiko under ekstraksi karena terlampau cepat menuang air.

Tapi ini tidak berlaku bagi kamu yang memang sudah mahir ngulik alat seduh ya, itu hal yang berbeda. Karena bagi mereka yang sudah terbiasa, levelnya akan tidak lagi hanya sekadar mencari rasa, namun juga pengalaman menyeduh dengan alat-alat berbeda. 

Selain itu setelah coba rasa asli kopinya, kamu juga bisa tambahin susu, jadi deh kopi susu. Hehehe.

No comments

close
pop up banner