Header Ads

Ngomongin Alat Seduh Kopi dari Indonesia

DRIPPER atau alat bantu untuk menyaring kopi di era sekarang ini memang sangat beragam. Ada yang tetap mengusung gaya klasik dan ada pula yang menawarkan berbagai macam modifikasi untuk memudahkan para penyeduh kopi menghasilkan seduhan yang baik. Sayangnya kebanyakan masih didominasi produk buatan luar Indonesia. Padahal Indonesia adalah salah satu penghasil kopi terbesar di dunia.

Dripper yang Mainstream

Sebagian besar para penyeduh kopi atau kedai-kedai kopi sudah sangat familiar dengan dripper buatan negeri Sakura, Jepang. Seperti V60, Kono, atau flat bottom concept seperti Kalitta. Dripper buatan Jepang memang terkenal dengan kedetilan konsep dan bahan yang mumpuni. Hal ini menjadikan Jepang menjadi salah satu negara yang cukup berpengaruh dalam budaya ngopi di dunia, meski mereka bukanlah negara produsen kopi seperti Indonesia atau Brasil.

Selain Jepang, beberapa pelaku industri kopi di kawasan Eropa juga mulai mengembangkan dripper kopi. Seperti April Dripper, December Dripper dan beberapa dripper lainnya. Amerika belakangan juga mulai ikut berkontribusi dalam pengembagan coffee dripper. Seperti dripper milik Blue Bottle Coffee.

Mana Dripper dari Indonesia?

Kultur budaya ngopi di Indonesia memang sejak lama sudah didominasi oleh ngopi tubruk. Kopi yang sudah digiling atau sudah dalam bentuk bubuk, langsung dituang dengan air panas. Hal itu di sebagian besar daerah sudah menjadi kebiasaan yang sejak lama dipertahankan.
Koka Dripper Klinik Kopi
Walaupun di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera, budaya ngopi mereka agak berbeda. Karena mereka telah terbiasa menyaring kopi dan membuat konsentrat kopi yang tebal serta legit. 

Kalau Jepang, Eropa dan Amerika mulai mengembangkan dripper kopi, maka Indonesia bukannya tanpa usaha. Beberapa pelaku industri kopi di Indonesia juga mulai mengembangkan dripper. Sebut saja Mas Pepeng dari Klinik Kopi yang telah membuat dripper Koka. Dripper ini bukan saja asli buatan Indonesia, namun memiliki unique point sekaligus menjawab permasalahan alat seduh yang sudah ada.

Koka dripper menyajikan produk yang mampu digunakan dengan berbagai kertas saring kopi. Kertas saring kopi V60, maupun flat bottom bisa digunakan pada dripper Koka. Menarik, sekaligus solve problem banget lah bagi penyeduh kopi rumahan yang ingin mengulik hasil seduhan. 

Selain itu ada pula dripper Werkudara yang dirancang oleh Fakhri Murad (pemenang Indonesian Brewer Cup 2019) dan teman-temannya. Beberapa lalu, kami dari Hudes pernah mewawancara Fakhri mengenai dripper Werkudara ini. Jelas cukup menarik, karena dripper ini mengusung solusi bagi penyeduh. Werkudara dirancang menghasilkan seduhan kopi yang lebih clean dan gampang digunakan. Everyone Can Brew adalah slogan dripper ini.

Baca juga: Wawancara Eksklusif Juara IBrC 2019, Bersiap Luncurkan Dripper Werkudara

Barangkali, ke depan akan bermunculan lagi dripper dari Indonesia yang menawarkan solusi bagi penyeduh kopi. Bahkan bisa menjadi alat seduh yang diapresiasi oleh dunia. Memang ada beberapa kendala, seperti sulitnya mendapatkan penyedia produksi dripper dengan bahan yang murah dan massal. Setidaknya ini bisa menjadi semacam pemantik, agar para pelaku industri kopi di Indonesia mulai berinovasi. (tim hudes)



No comments

close
pop up banner