Header Ads

Jurus Agar Petani Tetap Cuan Jual Kopi di Pandemi

DIREKTUR Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero), Mohammad Abdul Ghani mengimbau para petani kopi untuk membuat kelembagaan demi menjaga stabilitas harga kopi di pasar.

Dia menyadari harga kopi saat ini masih naik turun atau fluktuasi. Harga kopi biasanya dibanderol tinggi saat jauh dari musim panen. Namun sebaliknya, jika musim panen harganya murah.

"Kami korporasi tidak konsentrasi ke situ, tapi kami biasanya tahan dulu. Setelah panen kita simpan, ketika harga baik baru kita jual," kata Ghani dalam acara webinar MarkPlus Government Roundtable Series 2: Pemulihan Ekonomi di Sektor Pertanian, Jakarta, Senin (19/10/2020) dikutip dari Detik.com

Setelah membuat kelembagaan, dikatakan Ghani, para petani kopi nasional bisa memanfaatkan kebijakan resi gudang. "Jadi teman-teman petani kopi berhimpun dalam satu wadah kelembagaan," jelasnya.

Dengan wadah atau kelembagaan tersebut, Ghani menilai para trader atau industri bisa tertarik menyerap produk kopi petani dibandingkan produk perorangan yang volumenya lebih kecil.

Tidak hanya itu, dalam kelembagaan juga soal pemasaran kopi bisa dijangkau lebih luas. Apalagi saat ini sebuah pemasaran bisa dilakukan dengan cara digital atau online. Setelah membentuk kelembagaan, maka para petani harus berkomitmen untuk memiliki produksi secara kontinu.

"Jadi saran saya minta dukungan untuk membuat kelembagaan. Setelah itu zaman sekarang sudah IT, pakai IT bisa meminta dukungan pemerintah daerah. kalau satu-dua orang tidak kuat," ungkapnya.

(foto: fornews)

No comments

close
pop up banner