Header Ads

Berkunjung ke Tempat Baru Hello Coffee, Nyaris Merasa di Rumah Sendiri

KESAN berada di rumah klasik langsung terasa saat kita masuk. Nyaris saja mengucapkan assalamualaikum dengan suara agak lantang seperti kebiasaan saat masuk ke rumah. Saking homey-nya tempat ini. 

________

HUDES, Majalah Kopi Independen

________

Sekilas seperti berkunjung ke rumah keluarga tempo dulu. Dekorasi bangunan kayu dengan polesan cat putih seperti berpadu dengan baik. Halaman yang luas dan teduh dengan pepohonan juga menambah kesan nyaman. Seperti itulah sekilas gambaran tambahan bangunan baru dari Hello Coffee. 

Selain itu lantai kayu yang terlihat dipoles lebih bersih mengingatkan kita pada suasana rumah-rumah tradisional ala Banjar. Boleh dibilang dari semua dekorasi yang ada, lantai kayu lah yang menjadi dominan membuat tempat ini terasa hangat. Meski tetap dingin karena pendingin ruangan.
foto: dok.hellocoffee.co

Di salah satu sisi ruangan terpampang beberapa figura yang menangkap beberapa foto dengan nuansa hitam, cukup kontras dengan dinding yang berwarna putih. Udara di dalam cukup dingin, dengan kekuatan dua buah pendingin ruangan. Lampu-lampu juga ditata rapi dengan bias pencahayaan yang pas.

Tanaman disematkan dalam pot-pot besar dan kecil di dalam serta luar ruangan. Entahlah jenis apa dan apa namanya, setidaknya ini menambah kesegaran pandangan. Ini juga biasa kita jumpai di rumah-rumah, biasanya sang empunya rumah menanam tanaman dalam beberap pot dan diletakkan di halaman rumah. Bedanya, ini adalah coffee shop, bukan rumah. Tapi berasa seperti rumah. Nah loh.
Berada di kawasan Jalan Batu Piring Antasan Besar, Hello Coffee yang dikomandoi oleh Willyan Rifani ini bisa diakses dengan mudah oleh pecinta kopi di kota seribu sungai. Tidak banyak memang, kedai kopi di Banjarmasin yang membuat konsep tempat nongkrong ala di rumah sendiri seperti ini. Selain perlu biaya perombakan dan dekor cukup besar, konsep ini juga terbilang masih jarang.
Tak ada mesin kopi ataupun bar yang menghegemoni dalam penambahan tempat baru ini. Hello Coffee tetap mempertahankan bangunan lamanya tepat di seberang bangunan baru. Semua alat "tempur" seperti mesin kopi hingga kitchen masih beroperasional di seberang. Di situlah uniknya, ketika anda memesan kopi dan makanan atau cemilan, maka "awak kapal" dari Hello tampak bersungguh-sungguh mengantarkan pesanan ke seberang. 

Kalau di tempat lain kita akan bersusah payah mengambil minuman dan kopi kita, maka di tempat ini harus diakui awak kapal tampak mempunyai SOP yang bagus dan ramah. Sekali lagi ini adalah nilai lebih. Meski ada pro kontra, apakah kedai kopi lebih baik menerapkan self service atau pelayanan ala bistro. 
Soal menu, harus diakui enak, bersih dan rapi. Ada rice bowl, kebab, menu breakfast, ya cukup buat kita kenyang lah. Kami rasa tempat ini sangat laik untuk kamu yang senang nongkrong sambil bekerja. 

Kerja keras Hello Coffee membuat konsep tempat barunya perlu diapresiasi, karena jelas bukan hal instant bisa menghadirkan tempat se-homey itu. Perlu imajinasi, rencana, dan eksekusi yang berani. Setidaknya berani dalam mengeluarkan biaya lebih, karena tempat yang baru, dulunya adalah rumah biasa yang tampak agak lusuh. Kini tempat itu berubah. Penasaran? silakan anda kunjungi sendiri. (hudes)

No comments

close
pop up banner