Header Ads

Maragogipe: Biji Kopi "Raksasa" Mutasi Typica

Bayangin ada kopi yang bijinya segede "gajah" Nah, itulah kopi Maragogipe. Varietas kopi ini ditemukan di kota kecil bernama Maragogipe di Bahia, Brasil, pada abad ke-19. Maragogipe adalah mutasi alami dari kopi arabika varietas typica dan bourbon. Tapi, penelitian lebih lanjut nunjukin kalau Maragogype itu varietas kopi yang beda dan unik dari Bourbon.

foto: blind coffee roasters
Kopi ini ditemukan pada 1870 dari petani kopi, Francisco de Melo Palheta. Kopi Maragogype mulai naik daun di dunia sekitar tahun 1970-an. Banyak orang suka kopi ini karena bijinya yang gede dari yang biasanya dan rasanya yang kaya. Maragogipe jadi salah satu kopi paling unik dan langka di dunia.

Biji kopi Maragogipe emang beda banget. Ukurannya bisa dua kali lipat dari biji kopi biasa. Bentuknya kadang nggak rata, tapi justru itulah yang bikin keren.

Rasanya? Wah, jangan ditanya. Kopi Maragogipe punya rasa yang kompleks dan halus. Aroma kopinya kaya dengan sentuhan bunga dan buah-buahan. Rasanya lembut dengan tingkat keasaman yang pas, dan sering kali ninggalin aftertaste yang manis dan bersih. Beda daerah, beda juga rasa unik yang bisa lo temuin dari kopi ini.

Kemana saja Penyebarannya?

Dari Brasil, kopi Maragogipe mulai merambah ke berbagai negara penghasil kopi lainnya kayak Amerika Tengah, Meksiko, dan Afrika Timur. Tapi, tanaman ini butuh perawatan khusus dan hasil panennya cenderung lebih sedikit dibanding kopi lain. Belum lagi tanaman ini gampang banget kena penyakit dan perubahan cuaca, bikin budidayanya susah dan nggak bisa diproduksi dalam skala besar. Itulah kenapa kopi ini jadi makin langka dan eksklusif.

Proses pascapanen kopi Maragogipe sangat penting buat menjaga kualitas dan rasanya. Biasanya, biji kopi ini diproses dengan metode washed dan natural. Ada juga yang bereksperimen dengan fermentasi unik untuk ningkatin rasa, misalnya pakai ragi atau fermentasi karbonik. Hasilnya, rasanya jadi makin sedap!

Salah satu tempat di Indonesia yang menanam kopi Maragogipe adalah PTPN XII Pancur Angkrek di daerah Ijen, Jawa Timur. Di sini, kopi Maragogipe ditanam dalam jumlah sangat terbatas, hanya sekitar 19 kg per tahun​.

Secara botani, berdasarkan penjelasan dari PTPN XII dalam laman resminya, kopi Arabika varietas Maragogype adalah mutasi dominan dari kopi Arabika varietas Typica, yang punya beberapa ciri morfologi utama seperti ukuran biji yang besar. Warna bijinya bervariasi dari hijau sampai coklat kusam, dan biji poliembrioni serta biji bulat sangat jarang. Selain itu, kopi Maragogype tumbuh sangat subur dengan ruas panjang, daun besar berbentuk cembung yang menggantung di bawah cabang.

Menurut Krug & Carvalho (1942), ciri morfologi varietas Maragogype dikendalikan oleh sepasang gen dominan dengan simbol MgMg. Meskipun pertumbuhannya sangat subur, produktivitas varietas Maragogype relatif rendah. Studi oleh Carvalho (1939) menunjukkan bahwa produktivitas yang rendah disebabkan oleh jumlah cabang primer dan sekunder yang sedikit, serta jumlah bunga di setiap ketiak daun yang rendah. Namun, ukuran biji yang besar menjadi daya tarik utama varietas Maragogype, membuatnya selalu diminati pasar, terutama di Eropa. Dengan pengolahan yang baik, kopi ini memiliki cita rasa yang sangat baik dan nilai jual yang jauh lebih tinggi dibandingkan kopi Arabika biasa, sehingga bisa mengkompensasi produktivitasnya yang rendah.

Karena unik dan rasanya yang oke banget, kopi Maragogipe sering dijual lebih mahal dari kopi biasa. Pecinta kopi dan barista profesional suka banget sama kopi ini, bukan cuma karena rasanya, tapi juga karena cerita dan sejarahnya yang seru.

Kopi Maragogipe itu ibarat harta karun di dunia kopi. Dari biji yang yang sering digelari elephant beans, sampai rasa yang kompleks dan halus, kopi ini menawarkan pengalaman ngopi yang beda dari yang lain. Meski budidaya dan produksinya susah dan langka, justru itu yang bikin kopi ini makin spesial.

Jadi, kalau lo ngaku pecinta kopi sejati dan lagi nyari sesuatu yang beda, cobain deh kopi Maragogipe. Nikmati sensasi ngopi dengan rasa dan cerita yang lebih seru.


Referensi:

bitkaorigin.com

tabloidsinartani.com

sinartani.com

ptpn12.com



No comments

close
pop up banner