Header Ads

Ngobrol Bareng Steven Nurcahyana, Sepuluh Besar Coffee Roaster Terbaik Dunia dari Surabaya

Steven Nurcahyana, nama yang terpatri sebagai juara Indonesia Coffee Roasting Championship (ICRC 2024) dari Surabaya turut mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia. Ia mencatatkan namanya sebagai 10 besar roaster kopi terbaik sedunia. Bayangkan, level internasional. Hudes mencoba berbincang dengan lelaki asal Surabaya ini. Berikut petikan obrolan seru kami.

HUDES: Halo Steven, cerita sedikit dong, sejak kapan memulai masuk ke dunia perkopian dan mengapa tertarik di industri kopi hingga membangun Hana Roastery dan menjadi juara Indonesia Coffee Roasting Champonship (ICRC) 2024?

STEVEN NURCAHYANA | foto: dok. Steven

STEVEN: Ketertarikan ke kopi awalnya karena suka minum kopi aja sih sejak SMA (2015-an), lambat laun mulai cobain kopi hitam dan manual brew. Kalau mulai masuk ke industri kopi (sebagai pelaku/roaster) dari Desember 2020. Sebelumnya sih menjalani kopi sebagai hobi aja as a home brewer. Hana Roastery juga dimulai di Desember 2020 tersebut. 

HUDES: Ini keren, berarti dari seorang home brewer menjadi seorang champ. Nah menurut Steven, kendala utama dalam ngeroasting kopi lokal Indonesia apa sih? Lalu apa kekurangan dari beans kita dibanding dari luar?

STEVEN: Mungkin kualitasnya yang masih agak belum konsisten ya. Sebenarnya secara flavor dan perkembangannya, saya rasa kopi Indonesia sudah tidak kalah dibanding beans dari luar. Tapi dari segi seorang roaster mungkin cukup sulit mendapatkan bahan yang benar-benar konsisten kualitasnya dari tahun ke tahun.

HUDES: Kemarin di ICRC 2024 ngeroasting kopi apa? Dan di ICRC itu apa saja sih yang dinilai?

STEVEN: Kemarin itu ngeroasting beans Gayo Wethull Triple Pick, Kalibening Honey Process, Flores Washed dan Honduras Washed. Kalau ICRC yang dinilai adalah ketepatan roast plan (charge temp, end temp, agtron, weight loss), flavor kopi ketika cupping dan akurasi dari flavor yang kita janjikan di roast plan. Oh iya sama ada green evaluation juga (sorting, moisture content, dan beberapa lainnya lagi)

HUDES: Wah, wah rumit juga ya, gak sesederhana sekadar ngematengin biji doang hehehe. Untuk perkembangan para roaster di Indonesia sudah sejauh mana menurut pandangan seorang juara ICRC 2024 nih? Apa harapan kedepannya?

STEVEN: Kita sudah terbukti, roaster Indonesia nggak kalah sama roaster dunia. Buktinya mas Wisnu Aji dan mas Taufan Mokoginta mampu membawa kita ke top 3 juara dunia. Harapan saya adalah merubah persepsi kalau roaster Indonesia itu kalah dengan yang luar negeri, padahal nyatanya ya nggak. Roaster Indonesia itu keren - keren 👌🏻

foto: dok. Steven

HUDES: Iya sih, tapi tentu saja Steven sendiri juga gak kalah keren dong, Untuk Hana Roastery sendiri, ke depan akan dibawa kemana (kayak lirik lagu Armada aja hahaha) apakah bakal memperbanyak coffee shop-nya atau fokus di roastery?

STEVEN: Untuk plan kedepannya sih mungkin masih fokus untuk memperluas jangkauan roastery dan meningkatkan produksi. Tapi kita sangat terbuka dengan opportunity yang ada karena kita tahu sendiri kalau coffee shop makin banyak dimana-mana. Rezeki ngga boleh ditolak hehehe.

HUDES: Bener juga nih. Emang sih kayaknya Hana Roastery bakal lebih berkembang lagi, karena di mana-mana kayaknya ada aja coffee beans dari Hana. Di meja-meja bar kedai slow bar maupun coffee shop gede. Nah mengenai infused coffee boleh bagi pendapatnya dong. 

STEVEN: Saya pribadi sih tidak menentang infused coffee. Menurut saya infused coffee bisa menjadi jembatan untuk memperkenalkan specialty coffee ke orang awam. Tapi menurut saya, harus ada etika yang jelas. Kalau infused ya bilang infused, jangan ditutupi atau tidak mau mengaku kalau kopinya infused. Kami sendiri kalau jual infused coffee pasti kita kasih tulisan jelas kalau kopinya diproses secara infused. Hal ini harus jelas agar konsumen dapat membedakan yang mana yang infused dan non-infused.

HUDES: Hmmmm, menarik. Apa nih pesan buat pelaku industri kopi dan pembaca Hudes yang mulai belajar ngeroasting. Apa hal utama yang perlu dipelajari?

STEVEN: Belajar roasting itu proses yang sangat panjang. Dibutuhkan jam terbang, pengalaman, kesabaran, dan rasa penasaran dan mau mencoba. Jangan mudah menyerah dan jangan mudah puas. Untuk hal utama yang perlu dipelajari menurut saya adalah sensory. Roasting akan jauh lebih mudah ketika kita bisa mengerti apa yang kita rasakan saat cupping. Oh iya, selalu coba kopi kalian. Jangan cuma melihat grafik. 

Sampai saat ini pun saya masih selalu mengulik dan mempelajari roastingan saya. Stay hungry and keep improving.🤞🏻

No comments

close
pop up banner