Header Ads

This is Bersulang, From the Depths of a Village, Who Crafted the Armorfatih Dripper

Ini adalah sesuatu yang unik sekaligus langka, dari sebuah desa bernama Pangkah, Pekalongan, Jawa Tengah lahirlah alat seduh kopi manual perkolasi bernama Armorfatih. Dari desa ini pula, lahirlah sebuah roastery, slow bar, tempat belajar kopi, hingga studio podcast. Mereka juga merupakan pelopor penyusunan 12 parameter seduh untuk belajar seduh kopi. Bersulang nama tempat ini, dikelola oleh sepasang suami istri, Thufail dan Umi Tina.  Mari ikut perbincangan Hudes bersama Umi Tina dari Bersulang.


HUDES | Worldwide Specialty Reading for Manual Coffee Brewers

HUDES:  Bisa dijelaskan sedikit, mengapa memutuskan menggunakan nama Bersulang. Apa maknanya secara lebih filosofis? Mengapa memilih pindah dari Kota Bekasi ke tempat sekarang ini?

BERSULANG SLOW BAR - Umi Tina, Bersulang | foto: doc. bersulang

UMI TINA:  Bersulang adalah singkatan dari belajar sambil berpetualang. Sebenarnya ini hanyalah lanjutan dari petualangan kami sejak Ngopiisme di Bekasi. Tidak ada pelajaran paling berharga dalam perjalanan kopi kami selain belajar dari pengalaman, dari orang - orang sekitar yang kami temui termasuk belajar dari kesalahan-kesalahan kami. 

Dari situlah nama Bersulang muncul. Setiap kali kami mampu mengenal kekurangan diri kami, kami bersyukur, bisa belajar dari situ. Kemenangan itu kami syukuri dengan minum kopi sambil bersulang. 


HUDES: Baik. Terdengar menarik ya. Membuka slow bar di desa bukanlah hal lumrah yang dilakukan. Bagaimana tanggapan warga desa?

UMI TINA:  Kelebihan membuka slow bar di desa adalah kami tidak perlu pusing bayar sewa ruko lagi. Apalagi kadang tiap tahun naik terus tapi daya beli masyarakat belum tentu naik. Belum lagi trauma ketika pandemi datang tak terduga. Kami enggak siap dan akhirnya harus gulung tikar di Bekasi. Alhamdulillah bisa mulai lagi di kampung halaman saya bersama suami yang mau diajak menua bersama di sini.

Setelah empat tahun di Pekalongan banyak juga warga desa yang akhirnya menyukai manual brew. Meskipun tidak sebanyak kopi instan. Buat kami yang penting ada kemajuan yang baik.

HUDES: Bersulang juga dikenal sebagai pelopor 12 parameter seduh. Bagaimana 12 parameter ini bisa membantu para penyeduh untuk menyeduh lebih baik? Bagaimana proses penyusunan parameter ini?

UMI TINA:  12 Parameter Seduh ini berangkat dari fenomena yang terjadi yang diobservasi sama suami saya sejak tahun 2012. Kurangnya edukasi manual brew adalah banyak sekali orang yang langsung mengajarkan manual brew itu ke parameter grind size, temperatur, rasio, waktu hingga agitasi dan air. Tapi tidak semua mau belajar soal pentingnya melatih kepekaan lidah dari belajar protokol cupping dengan standar SCA.

Padahal kunci dasar manual brew ada di cupping. Nah 12 Parameter Seduh mengajak semua orang yang mau belajar manual brew, para pemula untuk lebih dini menyadarinya. Sebelum membeli alat - alat seduh bisa mulai belajar manual brew dari belajar cupping. Murah tapi efektif, tinggal beli grinder. pakai gelas dan air panas bisa dituang langsung dari termos.
 
Itulah kenapa 12 Parameter Seduh mengajak para pembelajar baru ke akar substansi dari budaya specialty coffee. Bukan score saja tapi melatih kepekaan lidah meski tidak harus jadi Q Grader. Nanti dari pengalaman akan dilatih. 

DRIPPER ARMORFATIH | foto: dok.bersulang

HUDES:  Dripper Armorfatih, didesain tanpa rib dan berbahan semacam kaca. Bisa dijelaskan mengenai fungsi dari dripper ini dengan desain tersebut, hasil seduhan seperti apa yang akan dihasilkan jika menggunakan dripper ini? Apakah dripper ini masih tersedia?

UMI TINA:  Menurut suami saya Thufail Alghifari yang mendesain driper ini. Dripper Armorfatih menggabungkan tiga sifat dripper ke dalam satu dripper. Armorfatih Dripper bisa berfungsi sebagai pour over dripper seperti V60, bisa juga jadi seperti wave  flat bottom  atau Kalita Dripper. Dripper ini juga bisa digunakan untuk penyeduhan over slow bagi orang suka penyeduhan sekali tuang seperti dripper modern saat ini.

foto: dok. bersulang
Satu dripper, satu kertas filter tapi bisa multifungsi. Mau menyeduh asam, manis, kompleks hingga velvety body bisa.  

Armorfatih Dripper sudah diproduksi 40 unit dan sudah sold out. Tapi produksi lanjutan masih kami tahan karena ada update teknologi yang dilakukan Mas Thufail untuk membuat dripper ini lebih fleksibel lagi. 

Beliau sengaja menghapus rib atau ulir karena menurut beliau ulir itu hanya proyek perusahaan terkait untuk menimbulkan candu konsumerisme yang sebenarnya gak ngaruh-ngaruh banget sama hasil seduh. 

Beliau membuktikan pemikirannya dengan membuat dripper tanpa ulir bernama Armorfatih ini.

Dripper Armorfatih seri terbaru akan dirilis pada tahun 2025. Nanti setelah ready stock akan kami umumkan di Instagram Bersulang.

HUDES:  Memilih tidak ada di marketplace mainstream, perlawanan hegemoni ekonomi semacam apa yang tersirat dari keputusan Bersulang ini?

UMI TINA: Ini lebih ke penyesuaian kapasitas kami saja. Karena kedai ini hanya dikelola oleh saya dan suami. Kami tidak punya admin, belum punya karyawan. Jadi sering juga ada chat di marketplace yang baru kami balas satu hari kemudian. Karena sudah terlalu lelah dengan urus kedai secara offline. Akhirnya performa marketplace kami menurun.

Potongan yang juga cukup besar membuat kami harus menyesuaikan sistem usaha kami. Kami tidak punya tim branding, marketing atau sales untuk bisa diajak diskusi soal progres progres bisnis online. Semua kami kerjakan sendiri. Jadi sekarang kami menyesuaikan kapasitas kami saja. Kami hanya kedai rumahan, saat ini pelayanan kami hanya mampu kualitas rumahan saja. Pakai Whats App saja dulu.

Mungkin bisa saja suatu saat kami kembali membuka penjualan di marketplace. Tapi memastikan bahwa potongan marketplace tidak memotong keuntungan kami juga tidak memberatkan pembeli kami. Itu racikan sistem yang belum kami temukan.

Kami juga menjadikan tahun 2024 tahun rehat. Dimana semua kami restart kembali. Seperti membangun usaha dari awal lagi. Sebuah kebiasaan yang biasa kami lakukan ketika target - target bisnis kami sudah tercapai.

Seperti memberi napas sejenak pada hidup kami untuk tetap bersyukur. Makanya kami menghapus akun kami di marketplace. Saat ini nyaman dengan menggunakan Whats App saja. Mungkin jika suatu saat racikan sistem support sudah jadi kami akan kembali lagi membuka marketplace. 

Tapi kami sadar, impian besar harus dibangun dengan risiko besar, investasi besar dan kesiapan mental yang besar juga keikhlasan yang besar. Saat ini kami ikhlas dan tenang dengan mengerti dimana posisi kami dalam industri ini. karena itu kami mensyukuri ruang kecil kami itu.

HUDES: Di beberapa peryataan, Bersulang sering menjelaskan mengenai perbedaan jejaring dan komunitas dalam kopi. Konsep jejaring kopi menurut Bersulang ini seperti apa?

HUDES: Faktor umur yang sudah setengah hidup membuat kami tidak punya waktu untuk duduk berkomunitas. Nongkrong sampai malam. Semakin kesini kami seperti tidak membutuhkan hidup yang banyak basa-basi. Akhirnya proses juga yang memfilter setiap yang tetap menjadi teman, langganan siapa yang hilang dengan sendirinya.

Baik pertemanan atau bisnis itu juga akhirnya terjadi. Kami bertumbuh dari bertemu orang baik, orang yang sefrekuensi orang yang gak banyak basa-basi. to the point dan tidak suka bertele-tele. Saya diajarkan suami saya untuk tidak hidup dari validasi orang lain. 

Yang kami lakukan hanya melayani dengan hati. Faktor seleksi alam akhirnya kami punya banyak teman. Kami tidak bertumbuh dalam satu komunitas. Tapi kami satu frekuensi baik soal cara menikmati kopi sampai cara berbisnis dengan etika dan saling mendukung usaha tanpa harus saling rebutan pasar dan saling menjatuhkan. Bagi kami dunia kami yang ini jauh lebih tenang dan menyenangkan.

Sesederhana itu konsep jaringan bagi kami. Kalau mau berkomunitas ya cukup satu aja kiblat komunitasnya yaitu SCAI saja. Selebihnya berjejaring saja. 

HUDES: Baik, untuk selanjutnya, akan seperti apa rencana Bersulang dikembangkan?

HUDES:  Kami mengalir saja. Biasanya tiap tutup tahun kami bikin program kerja. tahun ini targetnya apa, kami fokus ke target kerja tahun tersebut. Setelah tahun itu selesai kami rapat kerja lagi. bikin target lagi. jadi dari rapat kerja tahunan itu kami bisa evaluasi dan bisa melihat dengan jernih antara ambisi dan kapasitas. 

Ada teman setiap bulannya sudah bisa menjual kopi ratusan kilo bahkan berton-ton kami jadi tidak iri. Karena kami tahu kapasitas kami. Dan kami sadar semakin tinggi omzet maka tanggung jawab juga akan semakin tinggi. Kami gak mau melakukan sesuatu yang kami belum siap.

Tahun 2024 ini target kami adalah restart ulang. rebranding, pemasaran ulang, perjalanan kembali. Jadi masih santai. Enggak tahu bagaimana tahun 2025 dan tahun selanjutnya. Belum ada rencana untuk membicarakan target di tahun tersebut. Jadi kami fokus target tahun 2024 saja dulu. Tahun santai, tahun kami lebih bersyukur.

No comments

close
pop up banner