Header Ads

Willy Sidewalk: Baristas Should Not Just Be Good at Making Coffee, But They Need to Read and Learn More

Willy Sidewalk, penulis buku Barista Nocingcong dan The Essentials of Coffee Brewing berbagi sudut pandangnya mengenai tingkat literasi di kalangan pelaku industri kopi. Khususnya para barista dan penyeduh kopi rumahan negeri ini.

WILLY SIDEWALK - Penulis buku Barista Nocingcong | foto: dok. Willy
Minat baca dan kemampuan memahami wawasan kopi secara fundamental menjadi pekerjaan rumah untuk perkembangan kopi di Indonesia. Ikuti perbincangan Hudes dengan Mas Willy berikut ini.

HUDES | Specialty reading for manual coffee brewers

Sejak industri kopi mulai baru bermekaran di Indonesia, Willy sudah masuk dan bertarung dalam kompetisi barista. Ia mencatatkan namanya sebagai jawara di kejuaraan barista di Surabaya pada 2011. Sejak saat itu ia mantap untuk fokus dan terus mendalami industri kopi. 

BERSAMA BUKU PERTAMANYA - foto: baristaindonesiablog
Ia juga telah tersertifikasi sebagai juri kompetisi kopi dan telah menjadi juru nilai di berbagai kompetisi bergengsi. Willy pun sempat menjadi pengajar di sekolah kopi kenamaan Indonesia, ABCD School of Coffee, Jakarta. Hingga akhirnya menerbitkan dua buku yang menjadi acuan para barista dan penyeduh kopi. Dua buku itu adalah Barista Nocingcong dan The Essentials of Coffee Brewing.

BUKU KEDUA - The Essentials of Coffee Brewing

Berkarya dan menjadi bagian dalam memajukan kultur kopi Indonesia menurutnya sudah menjadi panggilan jiwa. Panggilan jiwa inilah yang kemudian menjadi motor penggerak dalam semangatnya menulis buku dan berbagi pengetahuan mengenai kopi secara fundamental.

"Momentumnya saat menjadi juara satu Barista Competition di Surabaya itu, saya merasa ini adalah jalan saya dan ingin lebih serius lagi di kopi, ditekuni, hingga terus belajar," ujar Willy kepada Hudes.

Mengapa sih menulis buku tentang kopi? Willy menuturkan alasan utamanya adalah ingin menyajikan buku tentang kopi yang berkualitas dan membantu para barista maupun yang baru belajar kopi bisa mudah mengakses pengetahuan lewat buku. 

Dulu sangat jarang sekali ada buku-buku mengenai kopi dan barista berbahasa Indonesia. Tidak seperti sekarang, pengetahuan mengenai kopi bisa sangat mudah didapatkan melalui berbagai platform.

Tentu saja, bukan sembarang buku, namun buku yang sesuai dengan acuan standar Specialty Coffee Association (SCA), SCA literature, regulation dari World Barista dan Brewer Championship. "Sehingga dalam menyeduh kopi, ada acuan dan sumber yang jelas," tegas ia.

Apakah buku masih relevan untuk saat ini? Menjawab ini, Willy yakin, buku masih relevan. Walaupun banyak sekali bertebaran info dan ilmu gratisan mengenai ilmu seduh kopi di media sosial. Buku memang tidak sepopuler dulu, namun ia masih sangat percaya buku masih relevan untuk menjadi acuan.

Mengenai para barista dan para penyeduh kopi rumahan Indonesia, Willy merasa ada kekurangan yang perlu diperhatikan. Kekurangan utamanya adalah masih rendahnya tingkat literasi dan kemauan untuk membaca. 

"Banyak barista dan penyeduh kopi rumahan secara kemampuan bagus, namun kadang pengetahuan mengenai wawasan kopi masih sangat kurang. Padahal buku-buku kopi berbahasa Indonesia sudah ada. Kelas-kelas kopi yang kompeten juga sangat banyak," terangnya.

Selain menulis buku, Willy sekarang juga sering aktif lewat podcastnya di Youtube. Lewat #NoCingCong Podcast ia sering mendatangkan para pelaku industri kopi untuk berbagi cerita dan ilmu. 

No comments

close
pop up banner